Tausiyah Tarhib Ramadhan Ust. Faridh Okbah
Selasa (18/8) malam bertempat di Masjid Ma'had Kafila diadakan Tarhib Ramadhan dengan pemateri Ust. Ahmad Faridh Okbah. Diikuti oleh suluruh keluarga besar Ma'had Kafila, acara yang dimulai ba'da shalat Isya' berlangsung dengan lancer. Berikut ini ringkasan nasihat-nasihat Ust. Ahmad Faridh Okbah yang juga orang tua dari Ibrahim Okbah, salah seorang santri kelas 1 di Ma'had Kafila.
Ibnu Abbas adalah seorang remaja yang memiliki kecerdasan luar biasa dan keagungan akhlak mulia sehingga mendapatkan gelar dari "Lautan Ilmu". Ibnu Abbas masih berusia 11 tahun pada saat Rasulullah meninggal dunia.
Metode belajar Ibnu Abbas berlandaskan pada tiga pilar, yaitu :
• Qalbu yang selalu sadar/awas
• Lisan yang selalu bertanya, karena bertanya adalah ½ dari ilmu
• Badan yang selalu sehat
Perlu diketahui bahwa telah ada 114.000 sahabat Rasulullah dan yang menjadi 'ulama adalah 139 orang.
Kriteria ulama menurut Imam Hasan Bashri adalah :
1. Zuhud (mempunya dunia yang dipergunakan untuk membangun akhirat) terhadap kemewahan dunia.
2. Bersemangat untuk kehidupan akhirat
3. Memahami tentang agamanya
4. Terus menerus ibadah kepada Allah
5. Menjaga diri untuk tidak mengganggu kehormatan kaum muslimin dari perbuatan lisan dan tangannya
6. Tidak memakan hak orang Islam.
Abdulah Ibn Mubarok memberikan tambahan kriteria untuk mufti, yaitu : faham tentang dalil, faham tentang realitas
Syaikh Fauzan merinci adanya 6 (enam) golongan manusia:
1. Al kafirun : golongan yang menolak Allah, Rasul dan Islam
2. Musyrik : golongan yang menyembah Allah tetapi masih juga menyembah yang lain
3. Munafiqin. Merupakan golongan yang cukup berbahaya. Sejarah telah membuktikan bahwa 1/3 pasukan badar adalah golongan munafiq yang cukup menyulitkan pasukan muslim. Salah satu cirri orang munafiq adalah mereka memiliki sifat malas untuk mendirikan shalat isya dan shalat shubuh.
4. Ahli bid'ah : Golongan yang merasa tidak puas dengan syariat Islam yang sudah ada, sehingga membuat tambahan-tambahan.
5. Fasiq : Golongan yang mengaku sebagai orang Islam, tetapi masih melanggar syariat Islam. Golongan ini juga disebut Ahli Ma'siyat.
6. Mu'min : Golongan yang meyakini pada Allah, Rasul dan Islam, serta ta'at kepadaNya.
Syariat shalat adalah hanya untuk mereka yang beriman sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisa : 103. Maka puasa pun hanya untuk mereka yang beriman sebagaimana firman Allah dalam QS. Al Baqarah : 183.
Jika dilihat dalam sejarah, dakwah Rasulullah dapat digolongkan dalam dua fase : fase Makkah dan fase Madinah. Fase Makkah berlangsung selama 13 tahun dan pada tahun ke 11, yang ada baru syariat puasa asy-syura. Kemudian 2 tahun sebelum hijrah, baru ada kewajiban untuk mendirikan shalat bagi kaum muslimin. Setelah fase Makkah, Rasulullah dan para shahabat meninggalkan kota Makkah untuk berhijrah ke kota Madinah. Pada tahun ke-2 di kota Madinah baru ada syariat puasa di bulan Ramadhan .
Setiap orang yang berpuasa karena Allah, maka Allah akan membalas secara langsung karena kecintaan dan pengorbanan orang tersebut. Sehingga orang yang berpuasa akan merasakan saat-saat yang paling berbahagia, yaitu : ketika berbuka dan ketika bertemu Rabbnya, Allahu Subahanahu wa Ta'ala.
Ramadhan adalah bulan Al Qur'an sehingga kita harus benar-benar memuliakan Al Quran, sebagaimana Imam Syafi'i yang dapat mengkhatamkan Al Qur'an satu hari sekali. Perumpamaan cara interaksi seorang mukmin terhadap Al Qur'an seperti berikut :
1. Seorang Mu'min yang membaca Al Qur'an seperti Utrujah, semacam jeruk yang rasanya manis dan wangi aromanya.
2. Seorang Mu'min yang tidak membaca Al Qur'an semacam tamr/kurma, manis tetapi tidak beraroma.
3. Seorang Munafiq tetapi membaca Al Qur'an ibarat bunga kenanga, aromanya wangi tetapi pahit rasanya.
4. Seorang Munafiq dan tidak pernah membaca Al Qur'an semacam pare, aroma tidak enak dan rasanya pahit.
Selain bulan Al Qur'an, Ramadhan adalah bulan damai dan bulan kesabaran, sehingga katakan, "Sorry , saya sedang puasa," jika emosi kita dipancing. Kesabaran sendiri dapat dibagi dalam tiga jenis :
- sabar dalam mjalankan perintah Allah
- sabar dalam meninggalkan larangan Allah
- sabar dalam menghadapi cobaan
Suatu hari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam naik mimbar (mimbar tersebut memiliki 3 anak tangga). Rasulullah selalu mengucap “amin'' di setiap tangga, sehingga para sahabat bertanya, kenapa? Rasulullah menjelaskan bahwa disetiap tangga Jibril berkata : 1. Dosa-dosa diampuni pada bulan Ramadhan, 2. Celaka hamba yg bertemu dengan orang tuanya namun tidak menyebabkan dia masuk syurga 3. Celaka orang yang tidak bershalawat saat disebutkan nama Rasul SAW.
1 komentar:
Subhanallah, bagus sekali pembekalannya. Ana mau ngopy boleh tidak? Dengan sedikit perubahan dan tetap mencantumkan sumber.
Posting Komentar