Tausiyah Khutbatul Wada Ma'had Kafila

Ust. Sudarisman Ahmad menasehatkan beberapa poin dalam khutbah wada' pada Rabu (9/10) malam di hadapan para santri dan sebagian orang tua/wali sebagai pembekalan para santri selama menjalani liburan Idul Fithri di rumah.
Liburan adalah bukanlah akhir dari proses belajar namun justru sebuah awal dalam suasana belajar, dari suasana belajar di ma'had kemudian belajar secara langsung di masyarakat, menerapkan apa yang telah didapatnya di ma'had agar bermanfaat pula bagi orang lain.

Liburan bukanlah waktu untuk bersantai-santai, istirahat total dari belajar sabagaimana jawaban Imam Syafi'i saat ditanya, "Kapan kita beristirahat?” Beliau menjawab, "Kita beristirahat saat kaki kita menapak di tanah syurga.”
Sebagai seorang pelajar sejati, prinsip selama nyawa ada dalam raga maka tidak ada kata berhenti berbuat dan belajar harus tetap dipegang.
Para santri Ma'had Kafila adalah duta atau wakil atau utusan dari daerah masing-masing yang artinya menutup kemungkinan bagi para pelajar lain untuk dapat menikmati pembelajaran di Ma'had Kafila. Maka dari para siswa harus mempertanggungjawabkan amanah. Setiap siswa diberi amanah dalam lingkup satu kota/kabupaten yang diwakilinya.
Maka dari itu Ma;had Kafila menasehatkan tiga point :
1. Sampaikan salam kami, keluarga besar Ma'had Kafila untuk orang tua, keluarga besar siswa dan orang/tokoh masyarakat di lingkungan sekitar dan mohonkan doa bagi keistiqomahan pengurus, para asatidzah dan para santri. Jadikan juga salam kepada tokoh di lingkungan sekitar juga sebagai tali penghubung secara tidak langsung antara Ma'had Kafila dengan daerah asal santri.
2. Berbakti kepada orang tua.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa sengsara orang-orang yang masih berkesampatan bertemu dengan kedua orang tuanya namun hal ini tidak menyebabkan dia masuk ke surga.
Liburan adalah kesempatan berbakti kepada orang tua secara langsung setelah beberapa bulan tidak berkesempatan untuk mengabdi kepada mereka.
Janganlah berkata 'ah' kepada orang tua sebagai salah satu wujud kepatuhan kepada mereka sebagaimana yang Allah nasehatkan dalam Al Qur'an.
Jadikan liburan ini sebagai waktu untuk melayani orang tua meskipun dari hal-hal yang kecil. Contoh membantu pada hal-hal yang kecil namun sangat berarti adalah melayani kebutuhan seperti : mencuci piring, mencuci baju sendiri menata tempat tidur sendiri dan ditambah membantu orang tua sesuai dengan kemampuan seperti membantu momong adik, menjaga warung, menyapu halaman.
Dan alangkah baiknya juga jika kita melayani kebutuhan orang tua seperti menyediakan minum, dan sebagaimana.
3. Bergaulah dan berinteraksilah dengan masyarakat.
Kebiasaan anak pesantren jika pulang ke rumah adalah hangat bersama keluarga hingga tidak menyempatkan untuk bersilaturahmi ke tetangga, teman atau masyarakat sekitar.
Masjid/mushola adalah tempat yang harus dikunjungi pertama kali sebagaimana Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam yang dilakukan ketika pertama kali di Madinah adalah membangun masjid, karena masjid adalah pusat/sentra denyut kehdupan masyarakat.
Jangan pernah menjadi tamu di kampung sendiri, asing dengan tetangga, asing dengan masyarakat karena tidak mengenal dan canggung terhadap lingkungan adalah mushibah awal sebagai santri dan da'i.


SELAMAT MEMPERSEMBAHKAN BAKTI DIRI KEPADA ORANG TUA DAN MASYARAKAT YANG TELAH MENANTI NASEHAT-NASEHAT DARI PARA DUTA

0 komentar:

Posting Komentar

Toggle

jQuery

Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates