Sekali Lagi Tentang Kiblat

Ayat pertama kali turun di dalam Al-Qur’an adalah “Bacalah”, dan bukan “Sholatlah”. Ini berarti kita harus berilmu dahulu sebelum beribadah. Kita harus mengetahui terlebih dahulu sebelum berbuat. Kata orang Jawa, jangan “Jarkoni”, sukanya mengajarkan tetapi tidak pernah nglakoni / mempraktekkan.
Kiblat versi MUI:
Sebelumnya, MUI pernah menyatakan lewat RCTI tentang Kiblat. Versi MUI, Kiblat itu cukup menghadap ke BARAT…

MUI bicara Kiblat:
Terahir, di TVOne, MUI menyatakan bahwa kiblat kita melenceng sebesar 30 centimeter.
Sejak kapan, satuan sudut berubah menjadi satuan panjang. Sejak kapan besaran sudut sama dengan besaran panjang. Saya mengajarkan ilmu mendasar ini di kelas 1 Madrasah Tsanawiyah, bukan di S3 ITB.
Kiblat kita menyimpang dikarenakan pergeseran lempeng Bumi.
Sejak kapan kita merasakan kota atau desa berubah jaraknya dengan desa atau kota lainnya. Sejak ratusan lalu, Panjang Pulau Jawa juga tetap 1.000 km. Pulau Jawa memang pernah bersatu dengan Sumatera dan Kalimantan, namun itu ribuan bahkan jutaan tahun lalu. Dan akan bergeser juga setelah ribuan tahun bahkan jutaan atau milyaran tahun ke depan.

Di beberapa media kita dapat menjumpai berita seperti ini…
MUI Minta Masjid Menyesuaikan Arah Kiblat:

KESRA– 19 MARET: Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masjid di Indonesia menyesuaikan arah kiblat agar tepat mengarah Kabah di Kota Mekkah, Arab Saudi. Namun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyatakan hal i tidak perlu, dan cukup mengarah ke Mekkah.
Alasannya, akibat pergeseran lempengan bumi, arah kiblat dari Indonesia ke Mekkah bergeser sekitar 30 centimeter lebih ke kanan.
Karena itu, arah kiblat masjid perlu disesuaikan. ‘’Jadi, harus disesuaikan dengan penemuan terbaru. Kalau melenceng 1-2 atau 5 cm tidak begitu masalah. Ini kan bergeser cukup besar sekitar 30 centimeter lebih,’’ ujar Ketua MUI, KH Amidhan, Kamis (18/3) di Jakarta.
Pandangan MUI berbeda dengan seruan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Melalui Ketua Syuriah PBNU, KH Hafid Usman, ormas ini meminta agar masjid tak perlu mengubah arah kiblat. Bagi NU, memperkirakan ke arah kiblat sudah cukup meski bisa jadi arahnya tak tepat benar.
Amidhan menambahkan, MUI menganjurkan bagi masyarakat yang tengah membangun masjid baru agar menyesuaikan arah kiblat dengan penemuan terbaru. Sedangkan, bagi masjid lama, warga sekitar diminta untuk melakukan penyesuaian arah kiblat. ‘’Harus diusahakan tepat, mungkin garis shaf-nya diubah dengan cat,’’ katanya.
Dalam hukum Islam, Amidhan mengakui shalat memang bisa menghadap ke arah bukan kiblat. Namun, hal itu boleh dilakukan dalam kondisi darurat seperti saat bepergian di dalam mobil atau pesawat terbang.
‘’Kalau normal, ya harus sesuai dengan penelitian arah kiblat yang benar,’’ katanya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementeriaan Agama, Dr Rohadi Abdul Fatah, mengungkapkan bahwa sekitar 20 persen masjid dari 763 ribu masjid di Indonesia tidak mengarah kiblat dengan tepat.
Perubahan arah tersebut terjadi akibat gempa bumi sehingga menimbulkan pergeseran tanah. Sebelumnya, Direktur Lembaga Rukyatul Hilal Indonesia, Mutoha Arkanuddin, mengatakan ada 80 persen masjid yang tidak mengarah kiblat.
PB NU anggap perlu
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyatakan masjid di Indonesia tidak perlu mengubah arah kiblat asalkan tetap mengarah ke Kota Mekkah, Arab Saudi. Alasannya, Mekkah merupakan kota tempat Kabah berada.
Pendapat organisasi massa Islam terbesar Indonesia ini dilontarkan menyikapi polemik perubahan arah kiblat yang berkembang di masyarakat akibat pergeseran lempeng bumi (gempa bumi).
‘’Termasuk di Indonesia, cukup menghadap letak Kota Mekkah. Jadi, tidak perlu harus ragu shalat di sini,’’ kata Ketua Syuriah PBNU, KH Hafid Usman, di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis, (18/3).
Menurut Hafid, di Masjidil Haram Mekkah, Muslim menunaikan ibadah shalat dengan menghadap Kabah. Sedangkan, orang yang tinggal di luar Masjidil Haram shalat dengan memperkirakan lokasi Kabah. Sementara, bagi muslim yang berada jauh dari Mekkah, ia cukup memperkirakan letak Kota Mekkah.
‘’Orang yang jauh dari Mekkah cukup menghadap ke arah Mekkah,’’ katanya.
Hafid menyebutkan, polemik arah kiblat ini sebetulnya telah lama terjadi. Beberapa waktu lalu, ia yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat bersama Kanwil Kementerian Agama Jabar mengukur arah kiblat salah satu mesjid kesultanan Cirebon. Setelah diukur, ternyata arah kiblat masjid tidak begitu tepat menghadap Kabah.
‘’Kata masyarakat saat itu, mana mungkin wali dulu salah. Tidak mugkin. Jadi, masalah ini kembalikan saja kepada fikih,’’ katanya.  (roh)
Terkahir, saya hanya berdo’a, semoga MUI tidak lagi menampilkan hal-hal yang membuat saya sebagai ummat Islam di kampung-malu. Saya bangga kalau MUI menyampaikan pesan kepada generasi mudah untuk rajin sholat, rajin tadarus, rajin menghafal al-Qur’an…dan bagi yang rajin ibadah lalu diuji, akan mendapat MUI Award. Ya…MUI Award.
Selanjutnya, setiap tahun dievaluasi, diuji lagi…lama2 akan muncul prestasi yang terus berkembang.
MUI kemudian mengeluarkan kejutan baru… REKOR MUI bagi pelajar dan generasi muda Islam yang mumpuni di bidang ilmu, dan agama.
Lho, ini kan tugasnya Depag….!
Depag sudah tidak ada…yg ada Kemenag. Lagian, Fastabiqul khoiroot… dan tidak ada larangannya dalam Islam, kalau MUI dan siapa saja memberi support bagi anak2 didik masa depan bangsa ini….
Wa Alloh a’lam…[]

Meremehkan Arah Kiblat?

Menganggap remeh Arah Kiblat adalah tidak konsisten dengan pesan yang disampaikan Al-Qur’an. Rasululloh Muhammad SAW harus menunggu sekitar 16 bulan untuk mendapat jawaban atas permohonannya soal pemindahan Arah Kiblat dari Alloh SWT. Satu tahun lebih bukan waktu yang sebentar, lebih2 yang meminta kekasih-Nya sendiri. Namun, di era akhir zaman ini, banyak orang meremehkan soal Arah Kiblat,…

Fatwa atas dasar Ilmu:
Kini, banyak orang berfatwa tanpa memiliki dasar kelimuan yang difatwakan. Tidak heran bila seorang ulama bernama Abu Bakar Turthusyi setelah menyebutkan hadist:
Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan dicabut dari hati-hati manusia akan tetapi Allah mencabutnya dengan meninggalnya para ulama sehingga tidak tersisa lagi seorang ulama, manusia akan menjadikan pimpinan-pimpinan yang bodoh, maka mereka akan ditanya sehingga berfatwa tanpa ilmu akhirnya sesat dan menyesatkan.
Menyatakan: “Perhatian hadits ini! hadits ini menunjukkan bahwa manusia tidak akan tertimpa musibah disebabkan ulama mereka sama sekali, akan tetapi sebabnya jika ulama mereka meninggal, akhirnya yang bukan ulama berfatwa. Dari situlah musibah. (Al-Ba’its:179 lewat Madarikun- Nadhar :160).
Syaikh Al-Banjari al-falaki, Syaikh Ahmad Dahlan al-falaki, Syaikh Djambek al-falaki, Syaikh Abdurrahim al-falaki, dll…. semua ahli dan pemegang ilmu amanah Alloh di bidang falak ini telah tiada, dan ilmu falak dengan sendirinya dicabut Alloh SWT. Bersyukur, karena beliau masih menurunkan ilmu itu melalui karya dan kepada para muridnya, dan ilmu falak masih bisa kita pelajari hingga kini.
Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullâh ditanya: “Ditemui adanya sebagian orang yang berfatwa tanpa (berdasarkan) ilmu. Bagaimana hukum hal tersebut?”
Beliau rahimahullâh menjawab:
Tindakan ini termasuk perkara yang paling berbahaya dan paling besar dosanya. Allah ‘Azza wa Jalla mensejajarkan ucapan tentang Allah tanpa ilmu dengan perbuatan syirik. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَا رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللهِ مَا لَمْ يُنَجِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
“Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-A’râf: 33)
Hal ini menyangkut ucapan tentang Allah dalam masalah dzat-Nya, sifat-sifat, perbuatan-perbuatan ataupun syari’at-Nya. Jadi tidak seorang pun dihalalkan memfatwakan sesuatu sampai dia tahu bahwa hal tersebut adalah syari’at Allah ‘Azza wa Jalla.
Maka ia harus memiliki kelengkapan (persiapan) dan kemampuan sehingga dengan hal itu ia dapat mengetahui apa-apa yang ditunjukkan oleh berbagai dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Tatkala itulah ia (boleh) berfatwa.
Seorang mufti (orang yang berfatwa) adalah orang yang berbicara tentang Allah ‘Azza wa Jalla dan orang yang menyampaikan tentang Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Maka jika ia mengucapkan suatu perkataan, sedangkan ia tidak mengetahui atau kurang meyakininya, setelah ia mentelaah, berusaha keras dan memikirkan dalil-dalilnya, bisa jadi orang ini telah mengucapkan tentang Allah dan Rasul-Nya tanpa ilmu. Ia harus bersiap-siap untuk memperoleh hukuman dari Allah.
Konsepsi Menghadap Kiblat:
Kiblat yang dimaksud adalah Ka’bah. BUKAN makam Rasul SAW, BUKAN pula Menara Masjidil Haram. Dinamakan kiblat karena manusia menghadapkan wajah mereka dan menuju kepadanya. (Al-Majmu’ 3/193, Ar-Raudhul Murbi’ Syarhu Zadil Mustaqni’, 1/119, Asy-Syarhul Mumti’ 1/501, Al-Mulakhkhashul Fiqhi, 1/96)
Awalnya Rasulullah SAW sholat menghadap ke Baitul Maqdis. Kemudian Allah SWT memerintahkan beliau menghadap ke Ka’bah, kiblat yang beliau cintai. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Kami sering melihat wajahmu menengadah ke langit10, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang engkau sukai. Hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kalian berada, hadapkanlah wajah-wajah kalian ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al-Kitab (dari kalangan Yahudi dan Nasrani) memang mengetahui bahwa menghadap ke Masjidil Haram itu benar dari Rabb mereka, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah: 144)
Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu berkata:
صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا، حَتَّى نَزَلَتِ اْلآيَةُ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ {وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهُ} فَنَزَلَتْ بَعْدَمَا صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْطَلَقَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ، فَمَرَّ بِنَاسٍ مِنَ اْلأَنْصَارِ وَهُمْ يُصَلُّوْنَ، فَحَدَّثَهُمْ فَوَلَّوْا وُجُوْهَهُمْ قِبَلَ الْبَيْتِ
Aku shalat bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadap ke arah Baitul Maqdis selama 16 bulan, hingga turunlah ayat dalam surah Al-Baqarah: ‘Dan di mana saja kalian berada, palingkanlah (hadapkanlah) wajah kalian ke arahnya.’ Ayat ini turun setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat. Lalu pergilah seseorang dari mereka yang hadir dalam shalat berjamaah bersama Nabi. Ia melewati orang-orang Anshar yang sedang shalat (dalam keadaan masih menghadap ke arah Baitul Maqdis), maka ia pun menyampaikan kepada mereka tentang perintah perpindahan arah kiblat. Mendengar hal tersebut orang-orang Anshar pun memalingkan/menghadapkan wajah-wajah mereka ke arah Baitullah.” (HR. Muslim no. 1176) [Al-Hawil Kabir 2/68]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bangkit untuk shalat, beliau menghadap Ka’bah, baik dalam shalat wajib maupun shalat nafilah. Kata Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu: “Berita ini merupakan sesuatu yang pasti keberadaannya karena mutawatirnya….” (Ashlu Shifati Shalatin Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, 1/55)
Rasul SAW berkata kepada orang yang salah shalatnya:
إِذَا قُمْتَ إِلىَ الصَّلاَةِ فَأَسْبِغِ الْوُضُوْءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلِ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ…
Bila engkau bangkit untuk menegakkan shalat maka baguskanlah wudhu kemudian menghadaplah kiblat, setelah itu bertakbirlah….” (HR. Al-Bukhari no. 6251 dan Muslim no. 884)
Ke-4 mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali) telah bersepakat bahwa menghadap kiblat merupakan syarat sahnya shalat.
Melihat konteks ayat menggunakan kata “Syathr” bukan “Nahw”, maka  mazhab Syafi’i menambahkan tiga kaidah, yaitu:
  • Menghadap Kiblat Yakin (Kiblat Yakin) Seseorang yang berada di dalam Masjidil Haram dan melihat langsung Ka’bah, wajib menghadapkan dirinya ke Kiblat.
  • Menghadap kiblat Perkiraan (Kiblat Dzan) Seseorang yang berada jauh dari Ka’bah yaitu berada di luar Masjidil Haram atau di sekitar tanah suci Mekkah sehingga tidak dapat melihat bangunan Ka’bah, mereka wajib menghadap ke arah Masjidil Haram sebagai maksud menghadap ke arah Kiblat secara dzan atau perkiraan.
  • Menghadap kiblat Ijtihad (Kiblat Ijtihad) Ijtihad arah kiblat digunakan seseorang yang berada di luar tanah suci Makkah atau bahkan di luar negara Arab Saudi. Bagi yang tidak tahu arah dan ia tidak dapat mengira Kiblat Dzannya maka ia boleh menghadap kemanapun yang ia yakini sebagai Arah Kiblat.
Wallahu a’lam.
Tidak Wajib Kiblat:
Pertama, Shalat tathawwu’ (shalat sunnah) bagi orang yang berkendaraan, baik kendaraannya berupa hewan tunggangan ataupun berupa alat transportasi modern seperti mobil, kereta api, dan kapal laut.
Jabir bin Abdillah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhuma berkata:
رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ أَنْمَارٍ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ مُتَوَجِّهًا قِبَلَ الْمَشْرِقِ مُتَطَوِّعًا
Aku melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam perang Anmar mengerjakan shalat sunnah di atas hewan tunggangannya sementara hewan tersebut menghadap ke timur.” (HR. Al-Bukhari no. 4140)
Kedua, Shalat orang yang dicekam rasa takut seperti dalam keadaan perang, orang yang sakit, orang yang lemah, dan orang yang dipaksa (di bawah tekanan).  “Allah tidak membebani suatu jiwa kecuali sekadar kesanggupannya.” (Al-Baqarah: 286)
Arah Kiblat vs Kaum Sufahaa:
Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 142:
Orang-orang yang kurang akalnya (sufahaa) di antara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitulmakdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.”
ayat ini berlanjut sampai berakhir di Al-Baqoroh ayat 150:
Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang dzalim di antara mereka. Maka janganlah kamu, takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
Tujuan akhirnya, agar kita mendapat petunjuk. Hidayah atau petunjuk adalah milik orang yang mengikuti perintah Alloh dengan segala hikmah di dalamnya. Do’a atau permohonan selama 16 bulan baru dikabulkan, pasti membawa hikmah yang lebih dari sekedar do’a yang hanya sebulan atau sehari.
Sebelum perintah kiblat diturunkan, kaum Sufahaa yakni orang2 yang kurang akalnya (berpikir sempit dan subjektif dan tidak memahami ilmunya) telah siap untuk mempersoalkan. Dan Rasul SAW telah diingatkan oleh Alloh SWT.
Ternyata persoalan kiblat benar2 bukan persoalan sepele, kiblat adalah persoalan besar sejak zaman Rasululooh SAW, zamannya KH. Ahmad Dahlan, dan juga di zaman kita sekarang ini.
Siapakah kini kaum Sufahaa itu…? Semoga kita terselamatkan dari sikap dan pola pikir yang bisa membawa kita kepada dan menjadi golongan kaun Sufahaa
Kontroversi MUI terkait Arah Kiblat:
Ada ketidaksingkronan dari MUI terkait persoalan arah Kiblat.
1. MUI menyatakan bahwa Kiblat cukup ke Barat dan BUKAN ke arah Ka’bah, seperti tulisan di halaman ini.
2. MUI meminta agar Kiblat mengarah ke Ka’bah. Berita di Republika, saya kopas di bawah ini.
JAKARTA-Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masjid di Indonesia menyesuaikan arah kiblat agar tepat mengarah Kabah di Kota Mekkah, Arab Saudi. Alasannya, akibat pergeseran lempengan bumi, arah kiblat dari Indonesia ke Mekkah bergeser sekitar 30 centimeter lebih ke kanan.
Karena itu, arah kiblat masjid perlu disesuaikan. Jadi, harus disesuaikan dengan penemuan terbaru. Kalau melenceng 1-2 atau 5 cm tidak begitu masalah. Ini kan bergeser cukup besar sekitar 30 centimeter lebih, ujar Ketua MUI, KH Amidhan, Kamis (18/3) di Jakarta.
Pandangan MUI berbeda dengan seruan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Melalui Ketua Syuriah PBNU, KH Hafid Usman, ormas ini meminta agar masjid tak perlu mengubah arah kiblat. Bagi NU, memperkirakan ke arah kiblat sudah cukup meski bisa jadi arahnya tak tepat benar.
Amidhan menambahkan, MUI menganjurkan bagi masyarakat yang tengah membangun masjid baru agar menyesuaikan arah kiblat dengan penemuan terbaru. Sedangkan, bagi masjid lama, warga sekitar diminta untuk melakukan penyesuaian arah kiblat. Harus diusahakan tepat, mungkin garis shaf-nya diubah dengan cat, katanya.
Dalam hukum Islam, Amidhan mengakui shalat memang bisa menghadap ke arah bukan kiblat. Namun, hal itu boleh dilakukan dalam kondisi darurat seperti saat bepergian di dalam mobil atau pesawat terbang. Kalau normal, ya harus sesuai dengan penelitian arah kiblat yang benar, katanya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementeriaan Agama, Dr Rohadi Abdul Fatah, mengungkapkan bahwa sekitar 20 persen masjid dari 763 ribu masjid di Indonesia tidak mengarah kiblat dengan tepat. Perubahan arah tersebut terjadi akibat gempa bumi sehingga menimbulkan pergeseran tanah. Sebelumnya, Direktur Lembaga Rukyatul Hilal Indonesia, Mutoha Arkanuddin, mengatakan ada 80 persen masjid yang tidak mengarah kiblat.
3. MUI menemukan bahwa arah Kiblat kita melenceng sebesar 30 centimeter, karena gempa.
4. MUI mengelurkan Fatwa MUI No. 3 Tahun 2010 tentang kiblat yang disahkan pada 1 Februari 2010, yang dibacakan dalam konferensi pers di Kantor MUI, Jakarta, Senin (22/3/2010).
Ada tiga ketentuan hukum dalam fatwa tersebut.
  1. kiblat bagi orang yang salat dan dapat melihat kabah adalah menghadap ke bangunan kabah (ainul kabah).
  2. kiblat bagi orang yang solat dan tidak dapat melihat kabah adalah arah kabah (jihat al kabah).
  3. letak geografis Indonesia yang berada di bagian timur kabah, maka kiblat umat Islam di Indonesia adalah menghadap ke arah barat.
Fatwa MUI ini menindaklanjuti beredarnya informasi di tangah masyarakat mengenai adanya ketidakakuratan arah kiblat di sebagian masjid atau musala di Indonesia, berdasarkan temuan hasil penelitian dan pengukuran dengan menggunakan metode ukur satelit. Atas informasi tersebut masyarakat resah dan mempertanyakan hukum arah kiblat.
Aneh….
Keresahan Ummat, disambut dengan Fatwa yang semakin menambah resah…
Mestinya, disambut dengan pencerahan, pencerdasan, semisal Fatwa Wajib Belajar Ilmu Falak. Atau apa saja yang menambah ghiroh ummat belajar dan menuntut ilmu, sebagai bentuk pengamalan ayat pertama kali diturunkan… IQRO’
Last but not least…
Saya paham, bahwa saya wajib tho’at secara hierarkhis (QS. An-Nisa ayat 59) kepada:
  1. Alloh SWT
  2. Rasululloh SAW
  3. Ulil Amri minkum (setahu saya urusan puasa, sholat, kiblat; selama ini ke Depag-Kemenag)
Kemenag sejak dulu hingga kini, terakhir Mukernas BHR di Semarang, salah satu rekomendasinya adalah Penyempurnaan Arah Kiblat demi kesempurnaan ibadah kita. Di beberapa tempat sudah dibuatkan Sertifikat Arah Kiblat. Dengan adanya Fatwa MUI 03/2010, apakah ini harus dibongkar, atau …?
Selama persoalan itu bisa kita ilmui, bisa kita pelajari, bisa kita kaji; maka ranahnya menjadi tidak sekedar dan sesempit persoalan fiqhiyah saja. Dan Arah Kiblat sangat terbuka untuk kita kaji lebih jauh….karena nya ia adalah ilmu.
Mohon bimbing kami wahai Ulil Amri….!
Ulil Amri: Kemenag atawa MUI

Misteri Pasir Hidup

Pasir hidup adalah mekanisme paling unik alam semesta, ia mungkin terpendam di pantai tepi sungai atau bahkan mungkin di halaman belakang sekitarnya, dengan tenang menunggu orang-orang mendekat, membuat orang sulit maju ataupun mundur. 
Pada tahun 1692, di pelabuhan Jamaika, pernah terjadi pasir hidup yang terbentuk dari larutan tanah akibat gempa, belakangan menyebabkan 1/3 kota hilang, dan tragedi yang menewaskan 2000 jiwa manusia. 

Danau yang tampak tenang di selatan Inggris, fyord atau teluk sempit di Alaska yang indah tapi berbahaya dan daerah lainnya pernah terjadi peristiwa manusia terperangkap ke dalam pasir hidup. Namun, sebagian besar orang kerap tidak pernah menjumpai pasir hidup, apalagi menyaksikan sendiri orang terperosok ke dalam pasir hidup atau mengalaminya sendiri.

Kesan orang-orang terhadap pasir hidup terutama berdasarkan berbagai film yang ditontonnya. Suasana atau pemandangan yang diciptakan dalam film melukiskan pasir hidup adalah suatu momok yang dapat mengisap manusia ke lubang tak berdasar.




Akan larut jika permukan Quicksand terganggu
seorang ilmuwan dari Universitas Amsterdam, Belanda yakni Daniel Bonn pernah menemui seorang gembala setempat. Sang gembala menunjuk pasir hidup sambil berkata pada Bonn, bahwa pernah ada unta terperosok ke dalam kemudian lenyap tak berbekas.lalu segera ia melakukan penyelidikan terkait setelah kembai ke negaranya. Ia membawa sampel pasir ke Belanda dan menganalisis komposisinya. Setelah menemukan bahwa campuran tersebut terdiri atas pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam, Bonn bersama timnya membuat tiruan pasir hisap dalam jumlah besar.


Ia mengamati dan menganalisa dengan cermat puluhan film yang melukiskan pemandangan pasir hidup yang menelan manusia itu, dan mendapati bahwa gambaran yang dilukiskan film-film ini sepenuhnya salah dan keliru. Kemudian, di dalam laboratoriumnya, Bonn mencampurkan pasir, tanah liat dan air garam, membentuk sebuah maket pasir hidup dalam ruangan kecil untuk diteliti. Setelah percobaan secara berulang-ulang, personel peneliti yang dipimpin Bonn mendapati, bahwa perlu waktu beberapa hari untuk membuat pasir menjadi lengket. Sebaliknya sangat mudah kalau hendak menghilangkan viskositasnya (sifat merekat), yakni cukup diberi tekanan yang pas di permukaannya. 

Permukaannya akan segera “larut” dengan cepat jika mendapat gangguan gerak, pasir di permukaan akan menjadi gembur (lembek), dan pasir di lapisan yang dangkal juga akan merosot ke bawah dengan cepat. Gerakan perpindahan ini membuat benda yang bergerak di permukaan pasir tenggelam ke bawah, kemudian seiring dengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yang jatuh ke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahan akan menyatu, lalu akan menciptakan endapan yang tebal, sehingga viskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah obyek terperosok lebih jauh.


Butuh kekuatan mengangkat sebuah mobil
Menurut hasil penelitian, bahwa orang yang terperosok ke dalam pasir hidup umumnya tidak bisa bergerak, densitas pasir yang meningkat kemudian merekat di bagian anggota badan bawah yang terperosok dalam pasir hidup tersebut, membentuk tekanan yang sangat besas pada tubuh, membuat kita sangat sulit mengeluarkan tenaga. Orang yang sangat besar tenaganya sekalipun juga sulit dalam waktu singkat bisa mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hidup tersebut. Setelah dikalkulasi peneliti terkait, bahwa untuk mengeluarkan satu kaki korban yang terperangkap dengan kecepatan 1 cm/ detik saja butuh kekuatan 100 ribu Newton, atau kurang lebih setara dengan kekuatan mengangkat sebuah mobil ukuran sedang. Kecuali dibantu dengan mobil Derek, jika tidak sulit sekali mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hidup tersebut dalam waktu singkat. Hasil penelitian terkait juga menunjukan, menurut hitungan kekuatan ini, jika secara paksa menyeret korban, maka sebelum pasir hidup “melepaskan” korban yang terperangkap, tubuh korban sudah putus tertarik oleh kekuatan yang besar itu. Resiko yang diakibatkan tindakan demikian jauh lebih berbahaya dibanding membiarkan korban tetap berada dalam pasir hidup tersebut untuk sementara waktu.


Bagaimana menyelamatkan diri dari perangkap
Sebenarnya sebagian besar pasir hidup tidak jauh berbeda dengan pasir pada umumnya, tidak menyeramkan sebagaimana yang dilukiskan dalam film. Secara prinsipal, ia hanya pasir yang telah diresapi air, karena friksi (gaya gesek) antar butiran pasir berkurang, sehingga menjadi campuran pasir dan air setengah cair yang sulit mendukung. Pasir hidup biasanya dijumpai di sekitar pantai.


Menurut Benn, bahwa hanya ada satu keadaan pasir hidup dapat menenggelamkan manusia (mati tenggelam), yaitu ketika bagian kepala lebih dulu masuk ke dalam, namun kemungkinan terperosok dengan cara demikian sangat kecil. Orang yang terperosok ke dalam pasir hidup hanya merasakan sedikit tekanan pada bagian dada, agak sulit bernapas, tidak akan mengancam jiwa. Air pasang di dekat pasir hidup barulah musuh yang menakutkan bagi korban yang terperangkap.


Orang-orang keliru menafsirkan bahwa dengan menggoyangkan kaki bisa melonggarkan pasir di sekitar badan, sehingga dengan demikian dapat membantu anggota badan untuk keluar dari dalam pasir. Ilmuwan terkait menuturkan, sebetulnya bukan begitu, gerakan demikian hanya akan mempercepat endapan tanah liat, memperkuat viskositas (sifat merekat) pasir hidup, meronta membabi buta hanya akan membuat korban terperosok lebih dalam.


Benn mengatakan, “cara untuk terlepas dari pasir hidup tetap ada, yaitu korban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan kedua kakinya, agar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan si korban, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur. Selain itu, sang korban juga harus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika area permukaan pasir yang disentuh badan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Asalkan korban memiliki kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secara perlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hidup.


Selain itu hasil penelitian juga mendapati, saat suatu obyek terperosok ke dalam pasir hidup, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyek tersebut. Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkan densitas manusia adalah 1g/milliliter. Di bawah densitas demikian, tubuh manusia yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam, kerap akan berhenti sampai sebatas pinggang.


Selain itu peneliti juga mendapati, bahwa meskipun sejumlah obyek yang berdensitas lebih besar dari pasir hidup, tapi tetap bisa mengapung di atas pasir hidup. Dalam percobaan terkait, mereka kemudian meletakkan bola aluminium yang berdensitas 2.7g/mililiter di atas permukaan pasir hisap. Dan meskipun densitasnya lebih besar dari pasir hidup. Namun karena mendapat pengaruh daya apung pasir hisap dan tegangan pasir, maka bola aluminium tetap bisa dengan tenang berada di permukaan pasir hidup. Bola tersebut tidak tenggelam hingga para peneliti menggetarkan pasir hisap dan membuat gerakan yang menyebabkan campuran lebih cair. Ketika melakukan hal ini, bola aluminium benar-benar seluruhnya tenggelam.


Namun saat menggunakan bola aluminium yang memiliki kerapatan sama dengan manusia yang berarti lebih rendah daripada kerapatan pasir hisap, bola tersebut tidak pernah tenggelam walaupun campuran diperlakukan dengan kasar. Jatuhnya objek ke pasir hisap menyebabkan pastikel pasir bercampur air kehilangan kestabilan. Jika terus diberi tekanan, campuran tersebut akan berubah menjadi lebih cair di permukaan dan sangat padat di dasarnya.

“Semakin besar tekanannya, semakin banyak cairan yang terbentuk di pasir hisap sehingga gerakan korban membuatnya terperosok semakin dalam,” kata Daniel Bonn, pemimpin penelitian dari University of Amsterdam sebagaimana ditulis dalam jurnal Nature edisi 29 September.


Berdasarkan pengukuran terhadap peralatan aluminium ini, meningkatkan tekanan fisik ke partikel sebesar 1 persen menyebabkan kecepatan tenggelamnya naik sejuta kali. Bonn menambahkan bahwa menarik benda dari pasir pada tahap ini membutuhkan kekuatan setara mengangkat mobil berukuran menengah.


Sabar dan tenang
“Yang paling berbahaya adalah apabila pasir hisap cenderung menarik dengan cepat,” katanya. Tapi, kesabaran dapat menyelamatkan Anda. Jika ditunggu dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehingga daya apung campuran tersebut akan mengangkat Anda ke atas.


Kami mengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan air lebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawah sangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yang terperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn. Sarannya, tetaplah tenang dan biasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluas area yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir. Bonn juga menyarankan agar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Anda terapung. “Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yang paling mudah adalah memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,” tambahnya.

Saran tersebut kemungkinan besar benar. Buktinya, bola aluminium kedua dalam percobaan ini tidak tenggelam lebih dari setengah bagian. Meskipun bola tersebut hanya empat milimeter diameternya, kerapatannya sama dengan manusia sehingga bisa digunakan sebagai model manusia.

(dari beberapa sumber)

Lima Presiden Indonesia Pernah Ditipu

Sejumlah ilmuwan menilai Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) 'tertipu' dalam kasus blue energy (energi biru). Seorang pria asal Nganjuk, Joko Suprapto, mengaku bisa memproduksi minyak mentah dari air. Dari biang minyak itu bisa dihasilkan bahan bakar sekelas minyak tanah hingga avtur.

Presiden SBY yakin itu merupakan sumbangan Indonesia bagi dunia, di tengah makin meroketnya harga minyak. Sementara, negara dibikin pusing tujuh keliling oleh dampak dari kenaikan itu. Karuan saja, sejumlah pihak, termasuk para ilmuwan, menyesalkan informasi yang belum valid bisa diterima oleh SBY. Kabarnya Joko kini dilaporkan ke polisi.

Penipu 'masuk Istana' ternyata punya sejarah yang cukup panjang. Baiklah kita mulai pada tahun 1950-an, pada masa pemerintah Presiden Soekarno. Ada seseorang yang mengaku Raja Kubu -- suku anak dalam di Jambi. Tidak tanggung-tanggung, dia memberi gelar dirinya Raja Idrus dan istrinya Ratu Markonah.

Pasangan 'suami istri' itu, entah bagaimana prosesnya, mendapat pemberitaan pers, termasuk foto-foto keduanya. Maka, sejumlah pejabat negara memberikan penghormatan luar biasa pada 'raja' dan 'ratu' tersebut.

Rupanya ada seorang pejabat yang menghubungi Presiden Soekarno dan kemudian memperkenalkannya. Di Istana, 'suami-istri' yang sebenarnya adalah penarik becak dan pelacur itu sempat diterima sebagai tamu kehormatan di Istana Merdeka. Mereka juga diberi uang, menginap dan makan gratis di hotel-hotel mewah. Termasuk mengunjungi Kraton Yogyakarta dan Surakarta.

Kedok penipuan mereka terbongkar saat berjalan-jalan di Jakarta. Ada seorang tukang becak yang mengenali 'Raja' Idrus, teman seprofesinya di Tegal. Sedang sang 'maharani' juga terbongkar berprofesi sebagai pelacur kelas bawah di kota yang sama. Konon, keduanya bertemu di sebuah warung kopi di Tegal. Kemudian sepakat untuk menjalankan aksi penipuan itu. Keistimewaan Markomah selalu memakai kaca mata hitam baik siang maupun malam. Rupanya sebelah matanya picek.

Pada masa Soeharto, di era 1970-an, juga terjadi penipu kelas kakap. Penipunya bernama Cut Zahara Fona, asal Aceh. Meski tidak tamat SD, dia memiliki ide jenius. Dia, yang selalu mengenakan kain batik, mengklaim bahwa janin yang ada diperutnya bisa berbicara dan mengaji.

Karuan saja, kabar itu menggegerkan masyarakat, apalagi diberitakan secara luas di surat kabar dan majalah. Konon, tiras sebuah harian ibukota terdongkrat naik, karena tiap hari membuat berita tentang 'bayi ajaib' di perut Cut Zahara.

Masyarakat yang banyak berdatangan pun rela untuk nguping di perutnya yang dilapisi kain untuk mendengar 'bayi ajaib' itu berbicara atau mengaji. Bukan hanya rakayat biasa, ada juga pejabat yang meyakininya. Termasuk Wakil Presiden Adam Malik yang mengundang Cut Zahara ke Istana Wapres. Bahkan, Menteri Agama KH Mohamad Dachlan termasuk orang yang meyakininya. Untuk meyakininya, ia menyatakan bahwa Imam Syafi'ie selama tiga tahun berada di kandungan ibunya.

Cut Zahara Fona dan suaminya pernah diperkenalkan oleh Sekdalopbang (Sekretaris Pengendalian Pembangunan) Bardosono kepada Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto. Perkenalan ini dilakukan di Bandara Kemayoran setelah keduanya tiba dari lawatan luar negeri. Tapi, rupanya Ibu Tien termasuk orang yang kurang yakin terhadap 'bayi ajaib'-nya Cut Zahara Fona. Apalagi wanita Aceh itu menolak ketika hendak diperiksa di RSCM.

Konon, Ibu Tienlah yang menggeledah dan mendapatkan bahwa bicara dan mengaji itu hanya berasal dari tape recorder kecil yang disisipkan di perut Cut Zahara. Kala itu memang belum banyak perekam suara sekecil milik Cut.

Meskipun kedoknya terbongkar, 'bayi ajaib' tersebut bukan hanya mendapat perhatian masyarakat Indonesia, tapi juga dunia internasional. Hingga ada permintaan dari Pakistan agar Cut dan suaminya berkunjung ke sana. Bahkan, ada yang meramal 'bayi ajaib' itu, bila lahir akan menjadi Imam Mahdi.

Setelah tidak terdengar kasus Istana pada masa Presiden BJ Habibie, yang memang pendek masa jabatannya, pada masa Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) kembali terjadi penipuan yang mengaitkan Istana Negara. Pelakunya adalah Soewondo, yang biasa keluar masuk Istana karena jadi tukang pijat Gus Dur.

Orang yang dianggap 'dekat' dengan orang nomor satu di Indonesia itu berhasil menipu Yayasan Dana Kesejateraan Karyawan (Yanatera) Badan Urusan Logistik (BULOG) dan dituduh membobol uang yayasan hingga Rp 35 miliar. Soewondo sempat kabur, namun kemudian ditangkap polisi di kawasan Puncak, Jawa Barat. Pengadilan memvonisnya 3,5 tahun penjara.

Kasus tersebut sempat menyita perhatian khalayak dan menjadi senjata pamungkas bagi lawan-lawan politik Gus Dur, yang membantah telah memerintahkan pencarian dana itu. Namun, akhirnya Gus Dur lengser juga dari jabatannya gara-gara kasus yang dikenal dengan istilah Buloggate tersebut.

Pada masa Presiden Megawati, skandal 'penipuan' kembali terjadi. Kali ini yang diperdaya adalah Menteri Agama Kiai Said Agil Almunawar. Menteri yang bergelar profesor dan hafidz Alquran ini memimpin penggalian situs di Batutulis Bogor yang diyakini memendam harta karun yang nilainya dapat untuk membayar seluruh utang negara.

Menurut Said Agil, Presiden Megawati mengetahui rencana penggalian situs bersejarah yang konon peninggalan Kerajaan Pajajaran itu. Sayangnya, harta karun yang dicari hanya pepesan kosong. Said Agil sendiri kini masih ditahan dalam kasus tuduhan korupsi uang haji.

Moga-moga penghuni Istana yang menjadi lambang kebanggaan bangsa, negara dan rakyat Indonesia, itu tidak lagi menjadi korban penipuan


(dari beberapa sumber)


Lagu-lagu yang Membuat Indonesia tidak Maju

Karena rakyat Indonesia sejak dini sudah didoktrin dengan lagu2 yang
tidak bermutu & mengandung banyak kesalahan, mengajarkan kerancuan, Dan
menurunkan motivasi.

Mari Kita buktikan :

Lagu pertama:

"Balonku Ada 5… Rupa-rupa warnanya… Merah, kuning, kelabu…..
Merah muda Dan biru …
Meletus balon hijau , dorrrr!!!"
Perhatikan warna-warna kelima balon tsb, kenapa tiba2 muncul warna
hijau?
Jadi jumlah balon sebenarnya Ada 6, bukan 5 !

Lagu kedua:

"Aku seorang kapiten… Mempunyai pedang panjang…
Kalo berjalan prok..prok.. Prok… Aku seorang kapiten!"
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait
Kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsistensi) Harusnya dia tetap
konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia
bernyanyi : "mempunyai sepatu Baja (bukan pedang panjang).. Kalo berjalan
prok..prok. . Prok.." nah, itu baru klop!
Jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi :
"mempunyai pedang panjang… Kalo berjalan ndul…gondal. .gandul.. Atau
srek.. Srek.. Srek.." itu baru sesuai dgn kondisi pedang panjangnya!

Lagu ketiga:

"Bangun tidur Ku terus mandi.. Tidak lupa menggosok gigi.. Habis mandi
Ku tolong ibu.. Membersihkan tempat tidurku.." Perhatikan setelah habis
mandi langsung membersihkan tempat tidur.
Lagu ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam
menyelesaikan tugasnya Dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si
anak pakai baju dulu Dan tidak langsung membersihkan tempat tidur
dalam kondisi basah Dan telanjang!

Lagu keempat:

"Naik-naik ke puncak gunung.. Tinggi.. Tinggi sekali..kiri kanan
kulihat saja.. Banyak pohon
Cemara..2X"
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat Dan
motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang
tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki
lalu jadi bingung Dan gak tau mau berbuat apa, bisanya cuma noleh ke
kiri ke kanan aja, gak maju2!

Lagu kelima:

"Naik kereta api tut..tut..tut. . . Siapa hendak turut ke Bandung ..
Sby.. Bolehlah naik dengan percuma..ayo kawanku lekas naik.. Keretaku tak
berhenti lama"
Nah, yg begini ini yg parah! Mengajarkan anak-anak kalo sudah
Dewasa maunya gratis melulu.
Pantesan PJKA rugi terus! Terutama jalur Jakarta-Malang Dan
Jakarta-Surabaya!

Lagu keenam:
"Di pucuk pohon cempaka.. Burung kutilang berbunyi.. Bersiul2 sepanjang
Hari dg tak
Jemu2..mengangguk2 sambil bernyanyi tri li li..li..li.. Li..li.."
Ini juga menyesatkan Dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg
Sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. Cuit!
Kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang (catatan: acara
lagu anak2 dgn presenter Agnes Monica waktu dia masih kecil adalah tra
la la tri li li!), bukan burung!

Lagu ketujuh

"Pok am¨¦ am¨¦.. Belalang kupu2.. Siang makan nasi, kalo malam
minum Susu.."
Ini jelas lagu dewasa Dan tidak konsumsi anak2!
Karena yg disebutkan di atas itu adalah kegiatan orang dewasa, bukan
anak Kecil.
Kalo anak kecil, karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak malem
ya Minum susu!

Lagu kedelapan

"Nina bobo Nina bobo oh Nina bobo… Kalau tidak bobo digigit nyamuk"
Menurut psikolog: jadi sekian tahun anak2 Indonesia diajak tidur dgn
lagu yg penuh nada mengancam. Dan justru waktu tidur Kita sering digigit
nyamuk

Lagu kesembilan:

"Bintang kecil dilangit yg biru…"
Ini menunjuk pada sesuatu yang tidak pada kenyataan Dan membingungkan
Bintang khan adanya malem, lah kalo malem kok warna langitnya biru?
Lagu Kesepuluh:

"Ibu Kita Kartini…harum namanya"
Mana yang benar… Tidak pernah memperoleh penjelasan Ibu Kita itu
namanya Kartini atau Harum?

Lagu kesebelas:

"Pada Hari minggu kuturut ayah ke kota …naik delman istimewa kududuk
di muka"
Apakah memang anak harus duduk di depan? Seperti Kita lihat mereka yang
menggunakan sepeda motor sekarang ini…. Anak selalu di depan

Lagu keduabelas

"Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam jagung dikebun Kita…"
Kalo mau nanam jagung, ngapain dalam-dalam emang MO bikin sumur?
Mungkin yang inilah yang membuat Kita-Kita ini semua sekarang menjadi orang
yang tidak bisa berpikir jernih,,

Lapan: Badai Matahari Terjadi Antara 2012-2015

Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.

"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.


Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu melenyapkan peradaban dunia.

"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012 hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (4/3/2010).

Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung membuat dunia hancur.

"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban dunia," imbuhnya.

Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.

"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim. Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas. Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.

Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.

Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.

Toggle

jQuery

Free Website templatesFree Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos OnlineFree Wordpress Themes Templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree Web Templates